
Garudaxpose.com | Sidoarjo – Tim SAR gabungan akhirnya menggunakan alat berat dalam proses evakuasi korban runtuhnya bangunan mushola Ponpes Al Khoziny Buduran, Kamis, (02/10/2025).
Langkah itu diambil setelah para wali santri sepakat proses evakuasi dilanjutkan menggunakan alat berat di hari keempat pencarian.
Meski begitu, suasana penuh duka masih menyelimuti lokasi kejadian. Beberapa wali santri tampak sangat bersedih, begitu pula Wakil Bupati Sidoarjo H. Mimik Idayana yang turut merasakan duka mendalam.
Kamis siang tadi, Wabup H. Mimik Idayana mendatangi tempat para wali santri yang menunggu anaknya ditemukan dari balik reruntuhan mushola.
Kehadiran Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak juga menambah dukungan moral bagi keluarga korban.
Keduanya menemui satu per satu orang tua santri yang menjadi korban, menenangkan mereka agar tabah dan ikhlas menerima musibah yang terjadi.
“Tadi kita tenangkan kedua orang tua korban ini, karena mereka pasti syok atas musibah ini, dan mereka sudah ikhlas. Intinya mereka meminta anaknya segera dievakuasi,” ucap Wabup.
Ia juga berpesan agar para wali santri bertawakal kepada Allah SWT. Menurutnya, musibah yang terjadi merupakan bagian dari takdir Allah yang harus diterima dengan sabar meski sangatlah berat. Namun ia tetap berharap dan berdoa agar para santri yang masih dalam pencarian dapat ditemukan dengan kondisi selamat.
“Untuk orang tua yang mengalami musibah ini, saya berpesan agar lebih ikhlas, tawakal lagi kepada Allah. Karena semua ini adalah takdir Allah, dan kita sama-sama berdoa agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” lanjutnya.
Selain itu, Wabup menegaskan Pemkab Sidoarjo akan memberikan pendampingan psikologis bagi korban maupun keluarga korban. Hal ini diperlukan untuk membantu mereka menguatkan mental menghadapi ujian berat yang sedang dialami.
“Kita sudah menyiapkan pendampingan psikologis bagi korban yang ada di rumah sakit maupun orang tua korban yang masih menunggu anaknya ditemukan,” jelasnya.
Suasana duka yang menyelimuti lokasi evakuasi menjadi pengingat bersama akan pentingnya doa dan kesabaran. Hingga saat ini, proses pencarian korban masih terus dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh Tim SAR gabungan. (Septyan)