
Garudaxpose.com | Kabupaten Tangerang – Peristiwa penganiayaan yang dialami anggota Linmas Desa Cikande, Kasiman alias Ketum, meninggalkan trauma mendalam bagi dirinya dan keluarga. Kejadian tragis ini terjadi tiga minggu yang lalu. Rabu (22/10/25).
Kasiman, yang dikenal sebagai Linmas sekaligus Ketua Pemuda di lingkungan tempat tinggalnya, menjadi korban kekerasan brutal. Tubuhnya mengalami luka serius akibat diserang menggunakan gergaji mesin (senso) oleh pelaku berinisial M, yang sempat melarikan diri namun akhirnya berhasil ditangkap kembali oleh aparat Polsek Cisoka.
Dalam keterangannya kepada awak media, Kasiman mengungkapkan bahwa hingga kini dirinya belum menerima bantuan biaya pengobatan baik dari pihak keluarga pelaku maupun dari pemerintah setempat. Padahal, aksi penyerangan tersebut terjadi saat ia tengah menjalankan tugas menjaga keamanan lingkungan.
> “Saya hanya menjalankan tugas sebagai Linmas, tapi setelah kejadian ini, belum ada bantuan atau perhatian dari pihak manapun,” ujar Kasiman dengan nada sedih.
Kasiman berharap agar pemerintah desa dan kecamatan memberikan perhatian terhadap nasibnya, terutama terkait biaya perawatan dan pemulihan pascakejadian.
Sementara itu, Rizki, Kasi Trantib Kecamatan Jayanti, saat dikonfirmasi awak media menyampaikan rasa prihatin atas insiden yang menimpa Kasiman. Ia juga mengingatkan pentingnya Linmas bertindak sesuai prosedur.
> “Kami turut prihatin atas musibah yang dialami Kasiman. Setiap tindakan Linmas harus sesuai SOP dan selalu berkoordinasi dengan pihak keamanan, pemerintah desa, serta kepolisian untuk menghindari hal-hal berbahaya,” jelas Rizki.
Rizki menambahkan, pihak Kecamatan Jayanti sebenarnya telah mengadakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) Linmas agar bertindak sesuai SOP. Namun, ia menyayangkan karena Linmas dari Desa Cikande dan Desa Jayanti tidak pernah hadir dalam kegiatan tersebut.
> “Informasi ini akan kami sampaikan kepada pimpinan untuk evaluasi ke depan,” pungkasnya.
(Spi)