Padangsidimpuan | garudaxpose.com — Program ketahanan pangan nasional melalui penanaman jagung yang dilaksanakan Desa Pudun Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Provinsi Sumatera Utara, menjadi sorotan. Pasalnya, meski sudah berumur sekitar dua bulan, kondisi tanaman jagung yang berada di lahan depan eks Dinas Perkebunan Tapanuli Selatan tersebut terlihat kerdil dan tidak berkembang sebagaimana mestinya.
Kepala Desa Pudun Jae, Riski Ibrahim Siregar, saat dikonfirmasi awak media pada Rabu (5/11/2025) membenarkan bahwa penanaman jagung tersebut merupakan bagian dari program ketahanan pangan yang dananya bersumber dari Dana Desa.
“Iya benar bang, itu adalah program ketahanan pangan tanaman jagung Desa Pudun Jae,” ujar Riski.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika ditanya mengenai usia tanaman, ia menyebutkan bahwa jagung tersebut telah berumur dua bulan. Namun saat ditanyakan soal kondisi batang tanaman yang tampak kerdil, Riski menduga hal itu dipengaruhi oleh faktor cuaca. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pemupukan sesuai prosedur.
“Diduga karena pengaruh cuaca. Jagung ini juga sudah diberikan pupuk,” jelasnya.
Di akhir wawancara, Kepala Desa menyampaikan bahwa pihaknya akan mengganti tanaman jagung tersebut apabila hasil akhirnya tidak sesuai harapan atau gagal panen.
Dengan kondisi yang terjadi di lapangan, masyarakat meminta agar tim ahli dari Dinas Pertanian turun langsung untuk melakukan pengecekan. Hal ini guna memastikan penyebab pasti kerdilnya pertumbuhan jagung, apakah karena kurangnya pemupukan, cuaca ekstrem, kondisi tanah, atau adanya faktor lain yang memengaruhi hasil program ketahanan pangan tersebut.















