GarudaXpose.com I Lumajang – Pemanfaatan ruang publik di Kota Lumajang memasuki babak baru. Berkat inisiatif Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memasang Wifi publik di 21 titik pada 7 kelurahan, kawasan yang sebelumnya digunakan untuk aktivitas sosial sehari-hari kini berkembang menjadi pusat pembelajaran digital yang inklusif.
Akses internet yang merata membuat warga, dari pelajar, pengajar, hingga komunitas lokal mendapat kesempatan lebih luas untuk belajar dan meningkatkan kapasitas diri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Kelurahan Tompokersan, sebuah poskamling yang dulunya identik dengan ronda malam kini berubah fungsi. Setiap sore, tempat itu dipadati anak-anak yang membawa buku, gadget, dan semangat belajar. Menurut Hani Tri Indayatri, Wifi publik menghidupkan kembali kualitas interaksi sosial sekaligus mendorong budaya belajar bersama.
“Dengan akses internet yang stabil, anak-anak bisa berkumpul, mengerjakan tugas, dan mengakses materi pembelajaran dengan lebih mudah. Lingkungan jadi lebih aktif dan bermanfaat,” ungkapnya, Jumat (14/11/2025).
Perubahan serupa dirasakan di Kampung Karamba, Kelurahan Ditotrunan. Tri Indra Kurniawan, seorang guru muda, memanfaatkan Wifi publik sebagai ruang kolaborasi pendidikan. Selesai mengajar di sekolah, ia membuka sesi pendampingan belajar bagi anak-anak sekitar rumahnya.
Sementara itu, ia tetap dapat mengikuti pertemuan profesional melalui Zoom Meeting bersama PGRI dan berbagai organisasi guru lainnya.
“Wifi publik sangat membantu saya. Anak-anak terbantu dengan bimbingan belajar, dan saya pun tidak tertinggal dengan kegiatan profesi,” jelasnya.
Camat Lumajang, Pujianto, memandang kehadiran Wifi publik sebagai katalis transformasi sosial. Menurutnya, fasilitas ini tidak hanya menyediakan konektivitas, tetapi juga mempercepat peningkatan literasi digital, memperluas akses informasi, dan mendorong berbagai sektor berkembang secara lebih adaptif.
“Dampaknya sangat besar. Akses internet membuat warga lebih mudah memperoleh pengetahuan, mendukung aktivitas ekonomi, memperkuat jejaring sosial, bahkan membantu keamanan lingkungan,” tegasnya.
Program Wifi publik di Lumajang pada akhirnya bukan hanya tentang internet gratis. Ini adalah perubahan budaya, menggeser ruang sosialisasi tradisional menjadi ruang pembelajaran digital yang produktif dan terbuka bagi semua kalangan.
- Dari poskamling hingga sudut-sudut kampung, Lumajang menunjukkan bahwa inovasi sederhana mampu menciptakan ekosistem belajar yang inklusif dan memperkuat kualitas hidup masyarakat.















