GarudaXpose.com I Lumajang —
Kabar baik datang bagi para petani di Kabupaten Lumajang. Pemerintah pusat resmi menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi hingga 20 persen secara nasional. Kebijakan ini langsung disambut antusias petani, yang selama satu dekade terakhir justru selalu dihadapkan dengan kenaikan harga pupuk.
Analis Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Sukarno Mukti Adi, menjelaskan bahwa penurunan harga ini diumumkan secara mendadak oleh Kementerian Pertanian bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, dan langsung berlaku per 22 Oktober 2025.
> “Urea yang semula Rp112.500 kini turun menjadi Rp90.000 per sak. Begitu juga NPK dari Rp115.000 menjadi Rp92.000. Rata-rata penurunan sekitar 20 persen,” ujar Sukarno Mukti Adi saat ditemui pada Selasa (18/10/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, penurunan harga ini menjadi kejutan besar, bukan hanya bagi petani, tapi juga bagi para kios dan distributor pupuk. Banyak kios yang sempat kebingungan karena masih memiliki stok lama dengan harga pembelian sebelum penurunan diumumkan.
> “Kita juga langsung koordinasi dengan pihak PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) agar ada solusi kompensasi bagi kios yang sudah terlanjur membeli pupuk dengan harga lama,” jelasnya.
Meskipun demikian, Sukarno menegaskan bahwa pemerintah daerah memastikan petani tidak akan dirugikan. Setiap penebusan pupuk subsidi mulai tanggal 22 Oktober harus mengikuti harga baru sesuai ketetapan nasional.
> “Tugas kami hanya memastikan petani mendapatkan pupuk sesuai HET yang baru. Kalau ada kios yang menjual di atas HET, petani bisa langsung melapor melalui kanal aduan yang disediakan Kementerian Pertanian,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sukarno menyebut penurunan harga ini merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Selain harga pupuk turun, pemerintah juga telah menetapkan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram, yang dinilai semakin menyejahterakan petani.
> “Kita harus bersyukur, karena pemerintah masih konsisten membantu petani. Harga pupuk turun, harga gabah naik — ini langkah nyata menuju swasembada pangan,” katanya.
Sementara itu, terkait pengawasan, Dinas Pertanian Lumajang mencatat sudah ada dua kios pupuk di wilayah Sentulok dan Sukodono yang diberhentikan izinnya tahun ini karena terbukti menjual di atas harga eceran tertinggi.
> “Kami tidak segan merekomendasikan pemutusan kontrak kepada PIHC jika ditemukan pelanggaran. Petani berhak mendapatkan harga sesuai ketentuan,” tambahnya.
Kebijakan turunnya harga pupuk subsidi ini disambut gembira para petani di berbagai kecamatan di Lumajang.
Buasan (55), petani asal Kecamatan Kunir, mengaku merasa lega karena selama bertahun-tahun harga pupuk terus naik, bahkan sempat memberatkan biaya produksi.
> “Sudah 10 tahun lebih pupuk nggak pernah turun, malah naik terus. Sekarang turun 20 persen, rasanya seperti hadiah buat kami. Terima kasih pemerintah,” ujarnya sambil tersenyum.
Senada, Ali (52), petani dari Kecamatan Randuagung, berharap kebijakan ini tidak bersifat sementara.
> “Mudah-mudahan ini bukan cuma euforia sesaat. Kalau harga pupuk bisa tetap stabil, kami bisa bernapas lega dan hasil panen lebih untung,” katanya.
Dinas Pertanian Lumajang memastikan ketersediaan pupuk subsidi tetap aman meski terjadi penyesuaian harga. Total alokasi pupuk subsidi nasional mencapai 9,5 juta ton, yang dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan petani di seluruh Indonesia.
Sukarno menambahkan, pihaknya juga terus memperbarui data penerima pupuk subsidi agar tepat sasaran.
> “Kalau ada petani yang sudah tidak aktif dua tahun berturut-turut, datanya kita hapus. Tapi kalau ada yang baru, bisa masuk melalui pemutakhiran data E-RDKK dua kali dalam setahun,” terangnya.
Ia pun mengingatkan para kios dan distributor untuk tidak bermain harga, karena pengawasan kini semakin ketat dan terbuka.
> “Sekarang semua transparan. Petani bisa lapor langsung ke pusat lewat hotline Kementerian. Jadi tidak ada alasan kios menjual di atas HET lagi,” pungkasnya.












