Enam LSM Probolinggo Desak Tutup Total Pondhok Pesantren Diduga Asusila

- Penulis

Kamis, 30 Oktober 2025 - 02:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garudaxpose.com | Probolinggo – Gelombang desakan publik terhadap dugaan kasus asusila di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Probolinggo semakin menguat.

Enam lembaga masyarakat lintas organisasi menyatakan sikap tegas untuk terus menuntut penutupan total pesantren yang diduga kuat menjadi tempat praktik tak senonoh oleh oknum pengasuhnya.

Enam lembaga tersebut terdiri dari LIBAS 88, Lembaga Investigasi Negara (LIN), LHLPTN, GAPKM, AMPP, dan Madas Nusantara.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam pernyataannya, mereka menegaskan komitmen untuk mengawal proses hukum hingga tuntas serta memastikan pondok pesantren itu tidak lagi beroperasi.

“Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang semula dijadwalkan lebih awal kini diundur menjadi hari Rabu,” ujar Ust. Muhyiddin,  juru bicara dari enam lembaga tersebut, Kamis (30/10/2025).

“Perubahan jadwal ini karena pihak Polres sudah menaikkan status perkara ke tahap penyidikan. Artinya, dalam waktu dekat tersangka akan segera ditangkap.

Muhyiddin menjelaskan bahwa dalam RDP mendatang, sejumlah pihak penting akan turut hadir, di antaranya, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah,  Dispendukcapil, serta beberapa instansi pemerintahan terkait lainnya.

“Tujuan kami jelas, bukan sekadar menunggu proses hukum berjalan, tetapi juga menuntut penutupan pondok pesantren tersebut. Lembaga pendidikan seharusnya menjadi tempat membentuk akhlak dan moral, bukan dijadikan ajang pemuas nafsu oleh oknum pengasuhnya,” tegasnya.

Ia menegaskan, perjuangan mereka bukan didasari kepentingan tertentu, melainkan demi menjaga marwah pesantren sebagai simbol pendidikan moral umat. Menurutnya, kasus ini telah mencoreng nama baik dunia pendidikan Islam dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

“Kami tidak masuk angin. Permintaan pihak keluarga korban memang telah diakomodasi, tetapi perjuangan kami belum selesai. Kami tetap fokus pada penutupan pondoknya demi menjaga nama baik pesantren di mata publik,” tegas Muhyiddin.

Sementara itu, sejumlah elemen masyarakat juga menyerukan agar aparat penegak hukum bertindak cepat dan transparan.

Mereka menilai, jika benar ada praktik asusila di lingkungan pendidikan keagamaan, maka hukuman berat harus dijatuhkan sebagai efek jera.

Masyarakat berharap, kasus ini menjadi momentum pembenahan lembaga pendidikan berbasis keagamaan agar tidak lagi terjadi penyimpangan yang merusak kepercayaan publik.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel garudaxpose.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pembinaan Fisik Dan Mempererat Silahturahmi, Dandim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya Gowes Bareng Probolinggo,
Generasi Sehat, Danramil Paiton Dukung Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis
Dandim 0820/Probolinggo Menghadiri Kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana
Masa Depan Cerah bagi 35 Sarjana Manajemen STIE Widya Manggalia Brebes
Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu” dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97
Upacara Hari Sumpah Pemuda, Kobarkan Semangat Persatuan dan Pemanfaatan Teknologi Positif.
Babinsa Koramil 0820/10 Kuripan Turun Langsung, Komsos dan Patroli Wujudkan Kemanunggalan TNI–Rakyat
Caridah! Brebes Menuju Pesantren Ramah Anak: Berantas Bullying, Bangun Generasi Emas
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 02:00 WIB

Enam LSM Probolinggo Desak Tutup Total Pondhok Pesantren Diduga Asusila

Kamis, 30 Oktober 2025 - 00:14 WIB

Pembinaan Fisik Dan Mempererat Silahturahmi, Dandim 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya Gowes Bareng Probolinggo,

Kamis, 30 Oktober 2025 - 00:12 WIB

Generasi Sehat, Danramil Paiton Dukung Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis

Rabu, 29 Oktober 2025 - 00:03 WIB

Dandim 0820/Probolinggo Menghadiri Kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana

Selasa, 28 Oktober 2025 - 15:21 WIB

Masa Depan Cerah bagi 35 Sarjana Manajemen STIE Widya Manggalia Brebes

Berita Terbaru